Bunga cempaka putih adalah salah satu anggota suku Magnoliaceae.
Tumbuhan ini dikenal di Indonesia dan beberapa negara tetangganya karena
kuncup bunganya sering kali dipakai dalam upacara-upacara tradisional atau
ritual tertentu. Bunga cempaka putih banyak mengandung minyak atsiri yang
dapat digunakan untuk minyak wangi. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dan profil kromatografi
dalam ekstrak etanol bunga cempaka putih.
Pada penelitian ini proses ekstraksi bunga cempaka putih menggunakan
metode maserasi dengan etanol 96% sebagai pelarut. Ekstrak etanol bunga
cempaka putih diidentifikasi senyawa yang terkandung didalamnya dengan
skrining fitokimia dan kromatografi lapis tipis terhadap senyawa flavonoid,
saponin, tanin, alkaloid, steroid dan triterpenoid. Analisis data menggunakan
hasil skrining fitokimia dan kromotografi lapis untuk mengetahui senyawa apa
yang terkandung di dalam ekstrak unga cempaka putih.
Hasil dari penelitian munujukkan bahwa skrining fitokimia dengan metode
pereaksi warna pada ekstrak bunga cempaka putih positif mengandung senyawa
flavonoid, saponin, tanin, steroid dan terpenoid, pada uji KLT ekstrak bunga
cempaka putih positif mengandung senyawa flavonoid, sapoin, tanin, alkaloid,
steroid dan triterpenoid dengan nilai Rf masing-masing 0,97; 0,67; 0,67; 0,16;
0,28; 0,62; 0,81; 0,53
Kata kunci: Michelia alba, Metode Maserasi, Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan
Skrining Fitokimia