Standar pelayanan kefarmasian menurut PerMenKes nomor 73 tahun2016 meliputi pengelolaan obat dan pelayanan klinis. Salah satu hal pentingdalam bidang layanan kefarmasian adalah pengelolaan persediaan farmasi
seperti obat-obatan, bahan obat, dan alat kesehatan. Salah satu aspekpelayanan obat adalan penyimpanan. Maka, pentingnya menerapkan praktikpenyimpanan obat yang baik untuk mendukung pelayanan farmasi yang optimal. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui gambaran penyimpanan obat di ApotekNusantara Ngaliyan Semarang tahun 2025. Metode Penelitian ini dilakukan dengan observasi yang bersifat deskriptif
dan pengambilan sampel penelitian ini mengunakan metode total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung terhadap sistempenyimpanan obat dengan mengunakan metode check list pada lembar
observasi. Persentase implementasi sistem penyimpanan obat dihitung denganmengunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan gambaransistem penyimpanan yang ada di Apotek Nusantara Ngaliyan Semarang sudahsesuai dengan pedoman pelayanan kefarmasian yang tertuang dalamperaturanMenteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 dan Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kementrian Kesehatan RI Tahun 2019 dengankesesuaian sebesar 100% untuk kondisi fisik atau tata ruang penyimpanan, 82%untuk cara penyimpanan, pengamatan mutu obat sebesar 100%serta untukmonitoring pengendalian sebesar 100%. Kata kunci : Apotek, Penyimpanan, Obat.