Diare merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada orang
dewasa, dengan Escherichia coli sebagai salah satu bakteri penyebab utama.
Pada tahun 2019, diare bertanggung jawab atas 2,5 juta kasus kematian orang
dewasa pertahun. Antibiotik sering digunakan untuk menangani infeksi ini,
namun penggunaannya yang tidak terkontrol dapat memicu resistensi bakteri.
Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengobatan yang aman dan efektif. Minyak
atsiri daun kari (Murraya koenigii (L.) Spreng) berpotensi sebagai antibakteri
alami dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan ekstraksi
minyak atsiri daun kari melalui distilasi air menggunakan larutan petroleum eter
sebagai pengisolasi. Minyak atsiri yang dihasilkan dievaluasi melalui identifikasi,
uji tabung, dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Aktivitas antibakteri diuji terhadap
Escherichia coli menggunakan minyak atsiri pada konsentrasi 25%, 30% dan
35%. Kertas cakram yang direndam dalam masing-masing konsentrasi
diletakkan pada media agar dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 1-3 x 24 jam,
kemudian zona hambat diamati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri daun kari memiliki
aktivitas antibakteri, dengan konsentrasi 25%, 30%, dan 35% menghasilkan zona
hambat 2,9 nm, 7,1 nm, dan 9,5 nm. Kontrol positif menggunakan kloramfenikol
menghasilkan zona hambat sebesar 20,2 mm (kuat). Berdasarkan hasil tersebut,
dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri daun kari memiliki potensi sebagai agen
antibakteri alami terhadap Escherichia coli, dengan konsentrasi efektif pada 35%.
Data dianalisis secara statistik dengan SPSS, menggunakan uji non-parametrik
uji Kruskal-Wallis dengan hasil 0,05 berbeda signifikan antara ekstrak dengan
kontrol positif
Kata kunci: E. coli, Antibakteri, Daun kari, Minyak Atsiri