Transdermal patch adalah sediaan obat yang dirancang untuk menghantarkanzat
aktif melalui kulit menuju sirkulasi sistemik, sehingga menghasilkan efek terapi yangstabil dan terkontrol. Keunggulan transdermal patch adalah kemampuannyamenghantarkan obat langsung ke peredaran darah dibandingkan sediaan topikal. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengevaluasi patch ekstrak etanol
daun kamboja sebagai antiinflamasi, karena daun kamboja diketahui mengandungsenyawa aktif seperti flavonoid yang bersifat antiinflamasi, dengan menggunakan variasi
konsentrasi polimer HPMC dan PVP. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental. Ekstrak etanol daunkamboja diperoleh melalui metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Daun kambojadiketahui memiliki aktivitas antiinflamasi dan ekstraknya dapat berfungsi dengan baikpada konsentrasi 16%. Formulasi patch terdiri dari variasi konsentrasi HPMCsebagai
gelling agent dengan konsentrasi 5%, 3,5%, 2%, PVP sebagai filming agent dengankonsentrasi 0,5%, 2,5%, 5%. Sediaan yang dihasilkan kemudian dievaluasi melalui
berbagai uji, termasuk uji organoleptik, ketebalan, keseragaman bobot, ketahanan lipat, pH, serta analisis data menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa variasi konsentrasi HPMC dan PVPmempengaruhi karakteristik fisik transdermal patch yang dihasilkan. Formula dengankadar HPMC 5% menunjukkan ketahanan lipat yang lebih baik, sementara peningkatankonsentrasi PVP berkontribusi terhadap meningkatnya ketebalan dan bobot patch karenasifat higroskopisnya. Seluruh formula memiliki pH yang sesuai dengan rentang pHkulit
(4,5–7) dan memenuhi persyaratan keseragaman bobot dengan koefisien variasi