Acne patch adalah sediaan yang dirancang untuk menutupi dan merawat jerawat yang
memiliki sifat seperti gel, berbentuk bulat, dan dapat melekat baik pada kulit, serta memiliki
desain transparan dan praktisl. Ekstrak etanol daun mangga arumanis diketahui memiliki
aktivitas antibakteri, dengan diameter zona hambat sebesar 13,18 mm pada konsentrasi
6,25% menggunakan pelarut etanol 96%. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan
mengevaluasi sediaan acne patch berbahan dasar ekstrak etanol daun mangga arumanis
dengan variasi polimer HPMC dan PVP. Kedua polimer tersebut berperan sebagai gelling
agent (HPMC) dan filming agent (PVP) pada sediaan acne patch .
Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan maserasi untuk mengekstraksi
senyawa aktif flavonoid dari daun mangga arumanis menggunakan etanol 96%. Formula
acne patch terdiri dari berbagai bahan yakni HPMC, PVP, PEG 400, propilenglikol, etanol
70%, dan aquadest. Variasi konsentrasi yang digunakan dari HPMC sebesar 5%, 3,5%,
dan 2% dan PVP sebesar 0,5%, 2,5%, dan 5%. Sediaan yang dihasilkan kemudian diuji
melalui berbagai parameter evaluasi, seperti uji organoleptik, ketebalan, keseragaman
bobot, daya lipat, pengukuran pH. Evaluasi dilakukan untuk menilai kualitas, efektivitas
sediaan sebagai produk acne patch. Hasil evaluasi dianalisis menggunakan SPSS.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa daun mangga arumanis dapat diformulasikan
menjadi sediaan acne patch. Perbedaan konsentrasi HPMC dan PVP berpengaruh
terhadap sifat fisik acne patch. Berdasarkan uji organoleptik formulasi dengan HPMC 5%
menghasilkan acne patch yang lebih tipis, lentur, dan tidak terlalu lengket, sedangkan
formulasi dengan PVP 5% cenderung lebih tebal, sangat lengket, dan kurang elastis. Nilai
pH seluruh formula berada dalam rentang aman untuk kulit (4–8), serta tampilan
organoleptik relatif seragam.
Kata Kunci: ekstrak daun mangga arumanis, antibakteri, acne patch PVP, HPMC