Penyimpanan obat merupakan salah satu aspek penting dalam
manajemen farmasi yang bertujuan untuk menjaga stabilitasnya, efektivitas dan
keamanan obat hingga akhir pemberian kepada pasien. Penyimpanan obat yang
salah dapat menyebabkan medication error, selain itu dapat juga dampak negatif
dikarenakan kondisi tempat penyimpanan obat terlalu lembab menjadi rusak.
Sistem penyimpanan obat dilakukan dengan dengan memperhatikan bentuk
sediaan, kelas terapi obat serta disusun berdasarkan abjad, disimpan sesuai
dengan tempat stabilnya dan pengeluaran menggunakan sistem FEFO (First In
First Out) dan FIFO (First In First Out) Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
kesesuaian penyimpanan obat dan alat kesehatan di Apotek Monginsidi Semarang
berdasarkan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Tahun
2019.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan instrument
observasi dan wawancara kepada apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. teknik
pengambilan sampel dengan total sampling untuk mengevaluasi penyimpanan
obat .Berdasarkan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
penyimpanan meliputi aspek kesesuaian pada cara penyimpanan obat dan alat
kesehatan.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa penyimpanan sediaan
farmasi dan alat kesehatan di Apotek Monginsidi berdasarkan Petunjuk Teknis
Standar Pelayanan Kefarmsian di Apotek Tahun 2019 yaitu pada kategori “Baik”
dengan persentase 74,34%.
Kata kunci : Penyimpanan, Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, Pelayanan
Kefarmasian, Apotek