Swamedikasi merupakan tindakan pengobatan yang dilakukan individu
tanpa konsultasi dokter, biasanya untuk gejala ringan seperti sakit maag.
Penggunaan antasida, sering dilakukan untuk meredakan gejala asam lambung,
namun berisiko jika tidak sesuai dosis atau petunjuk penggunaan. Antasida
bekerja cepat dengan menetralkan asam lambung, namun hanya meredakan
gejala sementara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat
pengetahuan pasien pada swamedikasi antasida di Apotek Fian Farma
kabupaten batang pada bulan Maret hingga Mei 2025.
Penelitian ini merupakan penelitian non experimental deskriptif kuantitatif
dengan pendekatan survei potong lintang (cross-sectional). Diberikan kepada
pasien yang melakukan swamediksi antasida di Apotek Fian Farma batang.
Pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling. Jumlah
responden sebanyak 180 orang yang diperoleh berdasarkan rumus slovin dari
total 312 pasien. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan skala
dikotomi berisi 15 butir pertanyaan yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 60% responden memiliki tingkat
pengetahuan cukup, 30% responden memiliki pengetahuan baik dan 10%
responden memiliki pengetahuan yang kurang. Aspek yang paling kurang
diketahui meliputi efek samping antasida (18%), interaksi obat (22%), dan
batasan penggunaan jangka Panjang (48%). Temuan ini menegaskan
pentingnya edukasi bekelanjutan oleh tenaga kefarmasian agar pasien dapat
menggunakan antasida secara aman dan rasional.
Kata Kunci: Swamedikasi, Antasida, tingkat pengetahuan, Apotek.