Apotek membutuhkan suatu teknologi sistem informasi untuk
mengumpulkan, menyimpan dan memproses data sehingga menghasilkan
informasi yang dapat membantu mempercepat pelayanan kefarmasian. Semakin
baik sistem informasi untuk pengelolaan persediaan farmasi di apotek maka
semakin baik dan efektif pelayanan kefarmasian di apotek tersebut. Sistem
informasi dapat mendukung apotek dalam suatu organisasi bisnis atau instansi
perusahaan dalam pengelolaan data yang diperlukan agar dapat berjalan baik
sesuai dengan target masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran penerapan sistem informasi yang digunakan di Apotek
yang terdiri dari Apotek Fatoni, Apotek Ady Farma dan Apotek Gema Farma
dengan metode HOT-Fit.
Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif metode survey menggunakan
lembar observasi secara prospektif. Sampel yang digunakan sebanyak 15 orang.
Analisis data dilakukan dengan menghitung persentase dari masing-masing
aspek manusia, organisasi, teknologi dan manfaat. Hasil dari persentase tiap
dimensi kemudian dijelaskan lebih detil terkait gambaran penggunaan metode
HOT Fit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran penerapan sistem
informasi pengelolaan obat baik di Apotek Fatoni, Apotek Ady Farma dan Apotek
Gema Farma dengan menggunakan aplikasi VMedis secara rata-rata sebesar
73,75% atau pada kategori baik. Persentase tiap aspek pada metode HOT-Fit
seperti aspek Human sudah baik sebesar 75%, aspek organization sudah baik
sebesar 75%, aspek technology sudah baik sebesar 70% dan aspek benefit
sudah baik sebesar 75%. Hal ini dapat dikatakan bahwa keseluruhan penerapan
sistem informasi pengelolaan obat yang ada di apotek tersebut menggunakan
VMedis sudah baik. Meskipun demikian pemanfaatan sistem informasi secara
komputerisasi di apotek-apotek tersebut sebaiknya dilakukan secara kontinyu
sehingga pelayanan dan pengelolaan obat lebih optimal.
Kata Kunci : sistem informasi, pengelolaan obat, HOT-Fit