Apotek memiliki peran strategis tidak hanya dalam menyalurkan obat tetapi
juga meningkatkan omzet penjualan melalui penerapan strategi pemasaran yang
efektif. Marketing Mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi dari berbagai
elemen pemasaran yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk
mempromosikan produk atau jasa mereka kepada pasar. Marketing mix, yang
terdiri dari elemen produk, harga, distribusi, dan promosi, diterapkan untuk
meningkatkan daya saing Inpepsa® Syrup, produk yang digunakan untuk
mengatasi penyakit lambung seperti gastritis. Membeli Inpepsa® Syrup di apotek
lebih praktis dan cepat tanpa perlu antri panjang seperti di rumah sakit. Inpepsa®
syrup sendiri dipilih sebagai objek penelitian ini karena produk ini merupakan
produk paling populer dari PT. Pratapa Nirmala. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh strategi marketing mix terhadap omzet
penjualan Inpepsa® Syrup di apotek Kecamatan Ungaran, Semarang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen yang menggunakan
metode asosiatif kuantitatif. Data dikumpulkan melalui dokumensai data laporan
penjualan apotek dari Februari hingga April 2025. Sampel terdiri dari seluruh
apotek di Kecamatan Ungaran, yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu apotek
yang menerapkan strategi marketing mix dan apotek yang tidak menerapkannya.
Analisis data dilakukan menggunakan uji univariate dan uji bivariate untuk
mengukur signifikasi antara omzet penjualan kedua kelompok berdasarkan
variabel marketing mix.
Hasil dari penelitian ini yakni adanya pengaruh yang signifikan antara
strategi Marketing Mix terhadap omzet penjualan. Hal ini ditandai dengan uji ChiSquare yang menghasilkan ρ value < α yaitu 0.000 < 0.05.
Kata Kunci: marketing mix, omzet penjualan, Inpepsa® Syrup, apotek, 4P.