Saat ini banyak ditemukan produk krim pemutih lokal yang tidak memiliki
izin edar dari BPOM yang mengandung bahan berbahaya merkuri dan hidrokuinon
dengan harga yang murah. Produk tersebut dijual bebas di pasaran baik secara
offline maupun online di e-commerce dan sangat diminati oleh Masyarakat karena
harga yang terjangkau dengan hasil yang singkat, terlebih pada Masyarakat desa
yang memiliki keterbatasan untuk memperoleh informasi mengenai bahan apa
saja yang dilarang dalam sebuah kosmetik. Kebanyakan masyarakat hanya awan
dengan bahan berbahaya merkuri saja tanpa tahu apa itu hidrokuinon, steroid,
asam retinoat, dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan
remaja putri di Desa Sriwulan terhadap bahaya penggunaan krim pemutih
berbahan dasar hidrokuinon.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dirancang secara
kualitatif dan kuantitaf. Data yang dibutuhkan adalah data prospektif yang
dikumpulkan melalui kuesioner dengan jumlah responden 80 dengan purposive
sampling. Subyek dalam penelitian ini adalah remaja putri yang tinggal di Desa
Sriwulan dan berusia 17 – 21 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri di
Desa Sriwulan terhadap bahaya penggunaan krim pemutih berbahan dasar
hidrokuinon berada pada kategori cukup dengan rata – rata persentase jawaban
benar sebesar 75%.
Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Remaja Putri,Krim Pemutih, Hidrokuinon.