Perkembangan bidang teknologi dan sistem informasi yang pesat dibidang
kesehatan. Pengelolaan informasi obat merupakan faktor penting bagi keberhasilan
institusi pelayanan Kesehatan. Untuk mendukung kinerja petugas Rumah Sakit
Bhayangkara Semarang sebagai pengguna SIMRS dapat memiliki komitmen dalam
SIMRS guna meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dengan metode Technology
Acceptance Model (TAM) karena metode tersebut merupakan cara terbaik untuk
mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan asesor dan profesional rumah
sakit terhadap penerimaan suatu sistem. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
implementasi Technology Acceptance Model (TAM) pada sistem informasi manajemen
pengelolaan obat di Instalasi Iarmasi Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif
kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang akan
disebarkan kepada seluruh Apoteker dan Tenaga Vokasi Kefarmasian di RS Bhayangkara
Semarang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling.
Analisis yang digunakan adalah analisis data dengan menggunakan alat Uji Konten dan
pengolahan data menggunakan perhitungan persentase.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pengguna SIMRS di Rumah Sakit
Bhayangkara menunjukan hasil diatas 96,20% sangat terbantu dengan adanya
implementasi teknologi tersebut dan mereka berminat dalam menggunakan serta akan
terus menggunakan SIMRS tersebut. secara keseluruhan dianggap sudah sangat baik
dilihat dari seluruh variabel yang diberikan.
Kata kunci: Technology Acceptance Model (TAM), Sistem Informasi, Pengeloloaan Obat,
Rumah Sakit