Jerawat dapat disebabkan oleh infeksi bakteri propionibacterium acnes.
Salah satu senyawa alam yang berpotensi sebagai antibakteri adalah flavonoid,
yang ditemukan dalam umbi bit (Beta vulgaris L.). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara kadar flavonoid dan aktivitas antibakteri dari fraksifraksi ekstrak umbi bit terhadap Propionibacterium acnes.
Peneltian ini dilakukan secara eksperimental. Ekstrak umbi bit diperoleh
melalui metode remaserasi dengan pelarut etanol 70%, kemudian dilakukan
fraksinasi menggunakan n-heksan, etil asetat, dan air. Kontrol kualitas ekstrak dan
fraksi meliputi uji organoleptis susut pengeringan, rendemen, skrining fitokimia dan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Kadar flavonoid diukur menggunakan
spektrofotometri UV-Vis, sedangkan aktivitas antibakteri diuji melalui metode difusi
cakram. Analisis korelasi antara kadar flavonoid dengan aktivitas antibakteri
dianalisis dengan uji spearman rho.
Hasil penelitian kandungan kadar flavonoid total secara berurutan dari yang
paling besar adalah 7,84 mgQE/g (fraksi etil asetat), 4,66 mgQE/G (ekstrak etanol
umbi bit), 3,41 mgQE/G (fraksi air) dan 1,79 mgQE/g (fraksi n-heksan). Hasil
penelitian menunjukan ekstrak dan fraksi umbi bit mempunyai aktivitas antibakteri
dibuktikan dengan adanya zona hambat yang terbentuk pada konsentarsi tertentu di
tiga pengulangan yang dilakukan. Zona hambat yang terbentuk secara berurutan
dari yang paling besar adalah fraksi etil asetat, ekstrak umbi bit, fraksi air dan fraksi
n-heksan. Hasil Analisis data menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang
kuat antara kadar flavonoid dan aktivitas antibakteri dari fraksi ekstrak umbi bit
terhadap Propionibacterium acnes. Fraksi yang memiliki kadar flavonoid tinggi juga
menunjukkan zona hambat yang lebih besar terhadap pertumbuhan bakteri,
sehingga umbi bit berpotensi sebagai agen antibakteri alami.
Kata Kunci: flavonoid, bit, antibakteri, Propionibacterium acnes, fraksinisasi.